PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rasyid
NPM : 24210779
Kelas : 4EB10
Jurusan / Jenjang : Akuntansi / S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perekonomian modern berlangsung berbagai
aktivitas produktif yang sangat beragam dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan
disegala bidang selalu berusaha keras untuk berproduksi secara efisien, yaitu
dengan biaya yang serendah-rendahnya. Dengan kata lain, mereka selalu berusaha
untuk berproduksi pada tingkat output yang maksimum dengan menggunakan input
seminimum mungkin. Namun, pada kenyataan yang terjadi sekarang ini, tidak semua
masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah mau berhubungan dengan perusahaan-perusahaan
besar tersebut karena masyarakat kecil beranggapan bahwa prosedur yang harus
dijalankan sangat rumit, terlalu banyak persyaratan yang harus dilakukan, dan
yang paling utama mereka beranggapan bahwa masyarakat seperti mereka tidak
pantas berhubungan dengan perusahaan-perusahaan yang besar.
Kesenjangan sosial tersebut membuat
warga di daerah terutama pedesaan berinisiatif membentuk suatu kumpulan atau
lembaga yang dapat membantu warganya untuk memulai maupun mengembangkan usaha
karena potensi bisnis di daerah pedesaan sebenarnya sangat banyak terutama di
bidang pertanian dan peternakan. Perkumpulan tersebut sekarang ini dikenal
dengan nama koperasi.
Pengertian
koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 tentang
perkoperasian adalah:
“badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Pengertian Koperasi menurut Kasmir
(2008:286):
Suatu kumpulan dari orang-orang yang
mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan
dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang
akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi
berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para
anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.
Beragam fasilitas diberikan oleh
koperasi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat terutama di daerah pedesaan.
Begitu pula Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua, untuk memudahkan
warganya dalam bidang usaha disediakan berbagai fasilitas antara lain: simpan
pinjam, penerimaan dan penyaluran hasil ternak, serta perkreditan.
Proses produksi adalah segala kegiatan
dalam menciptakan dan menambah kegunaan sesuatu barang atau jasa yang
membutuhkan faktor-faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, dan
keterampilan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan mutu, kuantitas, waktu
yang direncanakan dan dengan pengeluaran biaya yang minimal. Pada KUD Sarwa
Mukti terutama unit penerimaan dan penyaluran hasil ternak susu, koperasi
memerlukan biaya yang akan digunakan untuk proses produksi yang disebut biaya
produksi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead. Ketiga kelompok biaya ini 3
yang akan
menentukan harga jual produk yang dihasilkan. Dengan adanya biaya produksi maka
besar pengaruhnya dalam menentukan laba yang akan dicapai oleh koperasi pada
saat penjualan produk nantinya.
Pengorbanan yang dilakukan koperasi
berupa biaya harus benar-benar diperhitungkan bagaimana efisiensi dan
efektifitas pemanfaatannya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
keuntungan yang maksimal.
Mengevaluasi kondisi dan prestasi
keuangan perusahaan, pakar analisis keuangan melakukan pemeriksaan pada
berbagai aspek keuangan perusahaan. Suatu alat yang sering digunakan selama
pemeriksaan tersebut adalah rasio keuangan atau indeks yang berkaitan dengan
dua buah data keuangan. Dengan cara ini kita akan mendapatkan suatu
perbandingan yang mungkin membuktikan suatu yang lebih berguna daripada hanya
melihat jumlahnya yaitu dengan membandingkan pembilang dan penyebut yang
diambil dari neraca atau laporan rugi laba.
Jenis-jenis rasio
diantaranya adalah rasio likuiditas, rasio leverage atau solvabilitas,
rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Dalam penelitian ini rasio yang akan
penulis gunakan adalah rasio profitabilitas dengan indikator rasio margin laba
kotor karena dengan rasio ini, perusahaan dapat mengetahui efektifitas operasi
perusahaan. Perhitungan margin SHU kotor adalah dengan cara membandingkan SHU
kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada
periode yang sama. Berikut penulis sajikan data biaya produksi susu dan
profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti
Cisarua.
Berdasarkan survey
awal, biaya produksi susu berfluktuasi pada setiap periode dan cenderung
menurun. Menurut hasil wawancara dengan karyawan KUD Sarwa Mukti Cisarua
Bandung bagian keuangan, hal ini disebabkan menurunnya produksi susu dari
peternak. Dilain pihak penurunan biaya produksi susu berdampak pada penurunan
nilai penjualan yang kemudian berdampak pada profitabilitas yang dicapai. Hal
ini merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh koperasi. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai:
“PENGARUH
BIAYA PRODUKSI SUSU TERHADAP PROFITABILITAS (MARGIN SHU KOTOR) PADA KOPERASI
UNIT DESA (KUD) SARWA MUKTI CISARUA BANDUNG.”
1.2
Identifikasi Dan Rumusan Masalah
1.2.1
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
penjelasan latar belakang tersebut dapat dilihat bahwa biaya produksi susu
berfluktuasi pada setiap periode dan cenderung menurun. Hal ini disebabkan
menurunnya produksi susu dari peternak. Dilain pihak penurunan biaya produksi
susu berdampak pada penurunan nilai penjualan yang kemudian berdampak pada
profitabilitas yang dicapai. Hal ini merupakan masalah yang sedang dihadapi
oleh koperasi. 6
1.2.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, untuk memberikan arah dan memperjelas tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini maka penulis memberikan pembahasan yang
meliputi:
1. Bagaimana perkembangan biaya produksi susu pada Koperasi Unit
Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
2. Bagaimana perkembangan profitabilitas (margin SHU kotor) pada
Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
3. Seberapa besar
pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) pada
Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
1.3
Maksud Dan Tujuan Penelitian
1.3.1
Maksud Penelitian
Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam mengenai gambaran pengeluaran biaya
produksi susu pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung.
Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan data serta laporan keuangan
Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung untuk mengetahui
profitabilitas (margin SHU kotor) serta untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor)
Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung. 7
1.3.2
Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui
perkembangan biaya produksi susu pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti
Cisarua Bandung
2. Untuk mengetahui
perkembangan profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD)
Sarwa Mukti Cisarua Bandung
3. Untuk mengetahui
besarnya pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU
kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
1.4
Kegunaan Penelitian
1.4.1
Kegunaan Akademis
a. Bagi Penulis
Untuk menambah
pengetahuan bagi penulis mengenai kegiatan-kegiatan produksi susu, terutama
pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) pada
Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung yang diperoleh dengan
kenyataan di dunia usaha.
b. Pihak Lain
Diharapkan dapat
memberikan masukan dan bahan referensi maupun bahan pertimbangan bagi mereka
yang mengadakan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai pengaruh biaya produksi
susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) serta berguna bagi pengembangan
ilmu dalam bidang ekonomi. 8
c. Pengembangan Ilmu
Manajemen
Menambah wawasan
keilmuan di bidang manajemen terutama tentang biaya produksi dan profitabilitas
(margin SHU kotor).
1.4.2
Kegunaan Praktis
a. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan
landasan bagi penulis untuk memberikan sumbangan saran dan masukan di dalam
melaksanakan usaha dan manajemen dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Bagi Pihak terkait
Sebagai sumber
informasi yang dapat bermanfaat dan mengetahui tentang pengaruh biaya produksi
susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD)
Sarwa Mukti Cisarua Bandung.
1.5
Lokasi Dan Waktu Penelitian
1.5.1
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pada Koperasi
Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti yang berada di Jl. Kol. Masturi Ds. Jambudipa Kec.
Cisarua Kab. Bandung Barat. Telepon (022)2700365 Fax (022) 2700770.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1
Koperasi
2.1.1.1
Pengertian Koperasi
Koperasi
berasal dari kata cooperation yang artinya kerja sama. Dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 tentang perkoperasian dinyatakan
bahwa:
“Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Secara
pragmatis (esensialis) organisasi-organisasi koperasi dapat
didefinisikan “sebagai organisasi yang didirikan dengan tujuan utama menunjang
kepentingan ekonomi para anggotanya melalui suatu perusahaan bersama”. Hal ini
ada hubungannya dengan definisi organisasi koperasi secara nominalis yang
diterima secara internasional yang digunakan oleh Konferensi Buruh
Internasional (International Labor Organization = ILO, 1966):
Suatu
organisasi koperasi adalah suatu perkumpulan dari sejumlah orang yang bergabung
secara sukarela untuk mencapai suatu tujuan yang sama melalui pembentukan suatu
organisasi yang diawasi secara demokratis melaui penyetoran suatu kontribusi
yang sama untuk modal yang diperlukan dan melalui pembagian risiko serta
manfaat yang wajar dari usaha, dimana para anggotanya berperan secara aktif. 11
Pengertian koperasi menurut Kasmir (2008:286):
Koperasi
merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau
kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang
yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota
koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan
dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan
bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.
Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu badan
usaha/perkumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan bersama
bukan untuk mencari keuntungan berdasar atas asas kekeluargaan.
2.1.1.2
Prinsip Dasar Koperasi
Pengurus
dalam melakukan pengelolaan koperasi senantiasa harus mengingat prinsip dasar
koperasi. Menurut Pedoman Pengelolaan KSP/USP Koperasi Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Bandung (2005:1), prinsip dasar koperasi adalah:
1. Keanggotaan
koperasi bersifat terbuka dan sukarela,
2. Rapat Anggota
merupakan kekuasaan tertinggi,
3. Pembagian SHU
diatur atas dasar jasa anggota kepada koperasi,
4. Pembatasan bunga
atas modal,
5. Bertujuan
meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
6. Pengelolaan usaha
bersifat terbuka,
7.
Swadaya, swakerta, dan swasembada.
12
2.1.1.3 Fungsi Koperasi
Fungsi
koperasi Indonesia menurut Undang Undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang
Pokok-pokok Perkoperasian Pasal 4 adalah:
1. Alat perjuangan
ekonomi untuk mmpertinggi kesejahteraan rakyat,
2. Alat
pendemokrasian ekonomi sosial,
3. Sebagai salah satu
urat nadi perekonomian bangsa Indonesia,
4.
Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.
2.1.1.4
Sumber-Sumber Dana Koperasi
Setiap
anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan
pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para
anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga
baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana.
Sumber
dana koperasi menurut Kasmir (2008:287) adalah:
1. Dari para anggota
koperasi berupa
a.
Iuran Wajib
Yaitu
sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama banyaknya, yang wajib
dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode tertentu. Simpanan wajib
ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. 13
b.
Iuran Pokok
Yaitu
sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh masing-masing
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok ini
sifatnya permanen, artinya tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
c.
Iuran Sukarela
Yaitu
dana milik anggota koperasi yang disimpan pada koperasi sesuai dengan
persyaratan dan kesepakatan koperasi dengan pemilik dana.
2. Dari luar koperasi
a. Badan Pemerintah
b.
Perbankan
Yaitu
pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c.
Lembaga swasta lainnya
2.1.1.5
Jenis-Jenis Koperasi
Salah
satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan kepentingan para
anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memiliki
kepentingan ataupun tujuan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan
koperasi dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok
tersebut. 14
Jenis-jenis koperasi menurut Kasmir (2008:288) adalah:
1.
Koperasi Produksi
Koperasi
produksi diutamakan diberikan kepada para anggotanya dalam rangka berproduksi
untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi dapat dilakukan dalam berbagai
bidang seperti pertanian atau industri atau jasa
2.
Koperasi Konsumsi
Koperasi
konsumsi dalam kegiatan usahanya adalah menyediakan kebutuhan akan
barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang, pangan, dan kebutuhan yang
berbentuk barang lainnya. Koperasi jenis ini banyak dilakukan oleh karyawan
suatu perusahaan dengan menyediakan berbagai kebutuhan bagi para anggotanya.
3.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi
simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan peminjaman sejumlah uang untuk
keperluan para anggotanya. Koperasi jenis ini sering disebut dengan koperasi
kredit yang khusus menyediakan dana bagi anggota yang memerlukan dana dengan
biaya murah tentunya.
4.
Koperasi Serba Guna
Koperasi
serba guna kegiatannya mencakup ketiga koperasi diatas. 15
2.1.1.6
Keuntungan Koperasi
Keuntungan
dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam. Semakin banyak uang
yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Disamping itu, keuntungan
lainnya adalah memperoleh biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada
peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain
yang dilakukan di luar kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam
bidang surat-surat berharga.
Pembagian
keuntungan di dalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama bagi peminjam
yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan diberikan sesuai
dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar pinjaman, maka
pembagian keuntungan pun semakin besar pula, demikian pula sebaliknya. Dapat
disimpulakan bahwa keuntungan koperasi adalah:
1. Biaya bunga yang
dibebankan kepeminjam,
2. Biaya administrasi
setiap kali transaksi,
3.
Hasil investasi di luar kegiatan koperasi
2.1.1.7
Pendirian Koperasi
Pendirian
lembaga koperasi cukup sederhana, yaitu cukup dengan minimal 20 orang yang
membuat kesepakatan dengan akte notaris, kemudian didaftarkan di kanwil
departemen Koperasi setempat untuk mendapatkan pengesahannya. Dalam susunan
organisasi koperasi rapat pengurus mengangkat pengurus dan pengawas. Sedangkan
kegiatan sehari-hari diserahkan kepada pengelola koperasi. 16
Kegiatan
peminjaman dalam koperasi simpan pinjam mengutamakan pemberian pinjaman kepada
para anggotanya dengan bunga yang relatif murah sekitar 12 persen setahun.
Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu mengingat banyaknya
anggota koperasi, sedangkan dana yang tersedia biasanya terbatas. Jika memang
para anggota sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih lebih, maka tidak
menutup kemingkinan koperasi memberikan pinjaman kepada bukan anggota koperasi.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek
penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Jadi, objek
penelitian yang penulis lakukan adalah Biaya Produksi susu dan Profitabilitas
(margin SHU kotor). Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data
mengenai biaya produksi susu dan profitabilitas (margin SHU kotor) yang
diperoleh pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Kabupaten Bandung
Barat.
3.2
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif
dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut
Sugiyono (2007:13):
“Data
Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang
diangkakan.”
Menurut
Umi Narimawati (2008:21):
“Metode
deskriptif adalah metode yang menggambarkan atau menguraikan hasil penelitian
melalui pengungkapan berupa narasi, grafik, maupun gambar.” 41
Menurut Arikunto Suharsimi(2003:7):
”Penelitian
verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di
lapangan.”
Menurut
Umi Narimawati (2008:21):
“Metode
verifikatif adalah metode pengujian hipotesis melalui alat analisis statistik.”
Berdasarkan
pernyataan diatas bahwa metode deskriptif kuantitatif adalah metode yang berisi
pengungkapan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data yang aktual,
yakni dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam
penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menjelaskan
perkembangan biaya produksi susu dan profitabilitas (margin SHU kotor)
sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis besarnya pengaruh
biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor).
Penelitian
verifikatif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan menguji kebenaran
hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data-data dilapangan sehingga
diketahui apakah hipotesis tentang pengaruh biaya produksi susu terhadap
profitabilitas (margin SHU kotor) dapat diterima atau ditolak.
Penelitian
ini dilakukan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung dimana
data yang diteliti adalah biaya produksi susu yang diperoleh dan tingkat
profitabilitas (margin SHU kotor). Dari penelitian ini diharapkan dapat
diketahui pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU
kotor). 42
3.2.1
Desain Penelitian
Dalam
melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan
penelitian, agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Menurut
M Nazir (2003:84):
“desain
penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian.”
v Langkah-langkah
yang akan dilakukan penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan
data-data mengenai biaya produksi susu pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa
Mukti Cisarua Bandung
2. Mengumpulkan data
mengenai profitabilitas (margin SHU kotor) pada pada Koperasi Unit Desa (KUD)
Sarwa Mukti Cisarua Bandung
3. Melakukan analisis
perkembangan biaya produksi dan gross profit margin
4. Pengujian
hipotesis untuk membuktikan hubungan atau pengaruh biaya produksi susu terhadap
profitabilitas (margin SHU kotor)
5.
Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis.
Dari
pemaparan diatas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua
proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada
waktu yang talah ditetapkan. 43
3.2.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Sesuai
dengan judul yang telah dipilih yaitu “Pengaruh Biaya Produksi Susu Terhadap
Profitabilitas (Margin SHU Kotor)”, maka penulis manetapkan 2 variabel
penelitian yaitu:
1.
Biaya Produksi Susu sebagai variabel independent (X)
Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi lainnya, dalam kaitannya dengan masalah
yang diteliti, maka yang menjadi variabel bebas adalah biaya produksi susu.
2.
Profitabilitas (Margin SHU kotor) sebagai variabel dependent (Y)
Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam kaitannya
dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel terikat adalah
profitabilitas (margin SHU kotor) yang diperoleh
3.2.3
Metode Penarikan Sampel
3.2.3.1
Populasi
Menurut
Sugiyono (2007:72) menjelaskan bahwa:
“Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari kemudian ditarik kesimpulan.”
Dalam
hal ini sasaran populasi yang dipilih adalah data laporan keuangan tahunan pada
KUD Sarwa Mukti Cisarua.
3.2.3.2
Sampel
Menurut
Sugiyono (2007:73) menjelaskan bahwa :
“Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.”
Dalam
penelitian ini yang dijadikan sampel adalah data laporan keuangan pada KUD
Sarwa Mukti Cisarua Bandung selama 8 tahun yaitu pada Tahun 2001 sampai tahun
2008.
Teknik
sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan Rancangan Sampel
Nonprobabilitas (Nonprobability Sampling Design) bahwa suatu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 45
3.2.4
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.2.4.1
Jenis Data
1.
Data Primer
Merupakan
data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan
seperti hasil wawancara.
2.
Data Sekunder
Yaitu
data yang diperoleh melalui perantara, sehingga informasi tidak diperoleh
langsung dari sumber pertama berupa laporan keuangan.
3.2.4.2
Metode Pengumpulan Data
1.
Penilitian Kepustakaan (Library Research)
Metode
ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelah berbagai sumber
berupa buku-buku yang menunjang, majalah-majalah serta studi yang telah didapat
di perkuliahan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
2.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Merupakan
metode penelitian mengenai permasalahan yang ada secara langsung ke objek
penelitian untuk mendapatkan laporan tahunan perusahaan guna memperoleh data
sekunder berupa laporan keuangan dan data lainnya. 46
Penelitian
lapangan meliputi :
a.
Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab atau berkomunikasi secara langsung
dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab mengenai masalah-masalah keuangan
perusahaan.
b.
Observasi yaitu, mengadakan peninjauan atau pengamatan langsung terhadap objek
penelitian guna mendapat gambaran keuangan dan kegiatan usaha perusahaan.
c.
Dokumentasi, yaitu bukti-bukti dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek
penelitian yang dilakukan penulis untuk dijadikan bahan dalam penyusunan
skripsi.
3.2.5
Metode Analisis dan Perancangan Hipotesis
3.2.5.1
Metode Analisis
a.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis
rasio keuangan yang penulis pilih adalah profitabilitas (margin SHU kotor).
Menurut R. Agus Sartono (2001:123):
Rasio ini
merupakan persentase dari laba kotor dengan penjualan. Semakin besar gross
profit margin ratio maka semakin baik keadaan operasi perusahaan karena hal
ini menunjukan bahwa cost of good sold lebih rendah dibandingkan sales. Gross
profit margin ini sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila
harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun,
begitu juga sebaliknya.
Rumus
gross profit margin(margin laba kotor):
Gross
profit margin = Gross profit x 100%
Sales
b.
Analisis Regresi
Dalam
penelitian, rancangan analisis meliputi: analisis regresi, analisis korelasi,
koefisien determinasi, dan rancangan pengujian hipotesis.
Menurut
Jonathan Sarwono (2006:65) menjelaskan:
Analisis
regresi adalah teknik analisis yang meliputi metode-metode yang digunakan untuk
memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel tergantung dari yang
dihasilkan adanya pengaruh satu atu lebih variabel bebas.
Persamaan
Analisis Regresi :
Y =
a + bx
Sumber:
Sugiyono (2007:204)
Keterangan:
Y =
Variabel tidak bebas (terikat)
X =
Variabel bebas
a =
Konstanta, yang diperoleh dengan rumus:
a = 2 2 2 X X n XY X X Y
Sumber:
Sugiyono (2007:206)
b=
Koefisien regresi, yang diperoleh dengan rumus:
b = 2 2 X X n Y X XY n
Sumber:
Sugiyono (2007:206)
b. Analisis Korelasi
Pengertian
analisis korelasi menurut Jonathan Sarwono (2006:37) adalah:
“Analisis
korelasional digunakan untuk melihat kuat lemahnya antara variabel bebas dengan
tergantung.”
Selain
pengertian diatas analisis korelasi juga digunakan untuk mengetahui derajat
korelasi antara kedua variabel, sehingga digunakan analisis korelasi product
moment yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dua
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, analisis korelasi ini dapat
pula dihitung dengan menggunakan program SPSS 15.00 for Windows,
sehingga diperoleh rumus sebagai berikut :
} }{
{ 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r
Sumber:
Sugiyono (2007:182)
Keterangan
:
y =
Variabel terikat (dependent)
x =
Variabel bebas (independent)
n =
jumlah sampel
r =
koefisien korelasi
Nilai
koefisien korelasi menurut Husein Umar (2000:47) berkisar antara -1 sampai +1
yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut :
Jika
nilai r > 0, maka telah terjadi hubungan yang linear positif, yaitu makin
besar variabel x, maka semakin besar variabel y.
Jika nilai r < 0,
maka telah terjadi hubungan yang linear negatif, yaitu makin kecil nilai
variabel x, maka makin besar variabel y atau sebaliknya makin besar variabel x,
maka makin kecil variabel y.
Jika nilai r = 0,
artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel x dan variabel y.
Jika
nila r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linear sempurna, yaitu berupa
garis lurus, sedangkan bagi nilai r yang mengarah ke arah angka 0 angka garis
tidak semakin lurus.
c.
Analisis Koefisien Determinasi
Untuk
mengetahui berapa % dari variabel-variabel dependent (Y) dapat
diterangkan oleh variasi independent (X) atau berapa besar variabel independent
(X) mempengaruhi variabel dependent (Y), maka dapat digunakan
koefisien determinasi yang tiada lain adalah kuadrat koefisien korelasi. Dengan
demikian dapat diketahui besarnya pengaruh antara biaya produksi terhadap
profitabilitas 50
(margin SHU kotor) dan seberapa besar yang dipengaruhi oleh faktor
lain. Rumus koefisien dererminasi adalah:
Kd =
r2 x 100%
Sumber
: Sugiyono (2007:257)
Keterangan
: Kd = Koefisien determinasi
r =
Koefisien korelasi
3.2.5.2
Perancangan Hipotesis
Untuk
mengetahui apakah ada atau tidaknya hubungan yang erat atau berpengaruh antara
variabel X (independent) dan variabel Y (dependent). Untuk
selanjutnya langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
Nyatakan
H0 dan Ha
Ho:
β = 0, artinya biaya produksi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (margin
SHU kotor)
Ha:
β ≠ 0, artinya biaya produksi berpengaruh terhadap profitabilitas (margin SHU
kotor) .
Dimana
β adalah nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan. Untuk menguji
hipotesis tersebut maka data yang diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
t
hitung : r √n-2
√ 1-
r2
Sumber
:Sugiyono (2007:292) 51
Keterangan :
t =
Probabilitas
r =
Koefisien korelasi
n =
Jumlah periode
Untuk
menarik kesimpulan dari hipotesis diatas dilakukan dengan membandingkan nilai thitung
dan ttabel dengan tingkat signifikan sebesar 0.05 (α=5%) dan dk = n-2.
Kriteria
penolakan dan penerimaan hipotesis Ho adalah sebagai berikut :
Jika ttabel
< thitung, maka Ho ada pada daerah penolakan, berarti Ho diterima atau ada
pengaruh.
Jika
ttabel > thitung, maka Ho ada pada daerah penerimaan, berarti Ho ditolak atau
tidak ada pengaruh.
LuckyClub Casino site: Live Online Casino Games
BalasHapusLuckyClub Casino is a top-class 카지노사이트luckclub online gaming site offering over 1000 slots, table games, casino games and betting on sports. From our trusted