Senin, 20 Januari 2014

Pengaruh Biaya Produksi Susu Terhadap Profitabilitas (Margin SHU Kotor) Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Disusun Oleh :
Nama                           : Muhammad Rasyid
NPM                           : 24210779
Kelas                           : 4EB10
Jurusan / Jenjang         : Akuntansi / S1 

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perekonomian modern berlangsung berbagai aktivitas produktif yang sangat beragam dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan disegala bidang selalu berusaha keras untuk berproduksi secara efisien, yaitu dengan biaya yang serendah-rendahnya. Dengan kata lain, mereka selalu berusaha untuk berproduksi pada tingkat output yang maksimum dengan menggunakan input seminimum mungkin. Namun, pada kenyataan yang terjadi sekarang ini, tidak semua masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah mau berhubungan dengan perusahaan-perusahaan besar tersebut karena masyarakat kecil beranggapan bahwa prosedur yang harus dijalankan sangat rumit, terlalu banyak persyaratan yang harus dilakukan, dan yang paling utama mereka beranggapan bahwa masyarakat seperti mereka tidak pantas berhubungan dengan perusahaan-perusahaan yang besar.

Kesenjangan sosial tersebut membuat warga di daerah terutama pedesaan berinisiatif membentuk suatu kumpulan atau lembaga yang dapat membantu warganya untuk memulai maupun mengembangkan usaha karena potensi bisnis di daerah pedesaan sebenarnya sangat banyak terutama di bidang pertanian dan peternakan. Perkumpulan tersebut sekarang ini dikenal dengan nama koperasi.

Pengertian koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 tentang perkoperasian adalah:
“badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Pengertian Koperasi menurut Kasmir (2008:286):
Suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.
Beragam fasilitas diberikan oleh koperasi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat terutama di daerah pedesaan. Begitu pula Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua, untuk memudahkan warganya dalam bidang usaha disediakan berbagai fasilitas antara lain: simpan pinjam, penerimaan dan penyaluran hasil ternak, serta perkreditan.
Proses produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan sesuatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, dan keterampilan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan mutu, kuantitas, waktu yang direncanakan dan dengan pengeluaran biaya yang minimal. Pada KUD Sarwa Mukti terutama unit penerimaan dan penyaluran hasil ternak susu, koperasi memerlukan biaya yang akan digunakan untuk proses produksi yang disebut biaya produksi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Ketiga kelompok biaya ini 3
yang akan menentukan harga jual produk yang dihasilkan. Dengan adanya biaya produksi maka besar pengaruhnya dalam menentukan laba yang akan dicapai oleh koperasi pada saat penjualan produk nantinya.
Pengorbanan yang dilakukan koperasi berupa biaya harus benar-benar diperhitungkan bagaimana efisiensi dan efektifitas pemanfaatannya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan keuntungan yang maksimal.
Mengevaluasi kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, pakar analisis keuangan melakukan pemeriksaan pada berbagai aspek keuangan perusahaan. Suatu alat yang sering digunakan selama pemeriksaan tersebut adalah rasio keuangan atau indeks yang berkaitan dengan dua buah data keuangan. Dengan cara ini kita akan mendapatkan suatu perbandingan yang mungkin membuktikan suatu yang lebih berguna daripada hanya melihat jumlahnya yaitu dengan membandingkan pembilang dan penyebut yang diambil dari neraca atau laporan rugi laba.
Jenis-jenis rasio diantaranya adalah rasio likuiditas, rasio leverage atau solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Dalam penelitian ini rasio yang akan penulis gunakan adalah rasio profitabilitas dengan indikator rasio margin laba kotor karena dengan rasio ini, perusahaan dapat mengetahui efektifitas operasi perusahaan. Perhitungan margin SHU kotor adalah dengan cara membandingkan SHU kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Berikut penulis sajikan data biaya produksi susu dan profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua.

Berdasarkan survey awal, biaya produksi susu berfluktuasi pada setiap periode dan cenderung menurun. Menurut hasil wawancara dengan karyawan KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung bagian keuangan, hal ini disebabkan menurunnya produksi susu dari peternak. Dilain pihak penurunan biaya produksi susu berdampak pada penurunan nilai penjualan yang kemudian berdampak pada profitabilitas yang dicapai. Hal ini merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh koperasi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai:
“PENGARUH BIAYA PRODUKSI SUSU TERHADAP PROFITABILITAS (MARGIN SHU KOTOR) PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) SARWA MUKTI CISARUA BANDUNG.”
1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut dapat dilihat bahwa biaya produksi susu berfluktuasi pada setiap periode dan cenderung menurun. Hal ini disebabkan menurunnya produksi susu dari peternak. Dilain pihak penurunan biaya produksi susu berdampak pada penurunan nilai penjualan yang kemudian berdampak pada profitabilitas yang dicapai. Hal ini merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh koperasi. 6
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk memberikan arah dan memperjelas tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini maka penulis memberikan pembahasan yang meliputi:
1. Bagaimana perkembangan biaya produksi susu pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
2. Bagaimana perkembangan profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
3. Seberapa besar pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam mengenai gambaran pengeluaran biaya produksi susu pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan data serta laporan keuangan Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung untuk mengetahui profitabilitas (margin SHU kotor) serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung. 7
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan biaya produksi susu pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
2. Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Akademis
a. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis mengenai kegiatan-kegiatan produksi susu, terutama pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung yang diperoleh dengan kenyataan di dunia usaha.
b. Pihak Lain

Diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan referensi maupun bahan pertimbangan bagi mereka yang mengadakan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) serta berguna bagi pengembangan ilmu dalam bidang ekonomi. 8

c. Pengembangan Ilmu Manajemen

Menambah wawasan keilmuan di bidang manajemen terutama tentang biaya produksi dan profitabilitas (margin SHU kotor).
1.4.2 Kegunaan Praktis
a. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan landasan bagi penulis untuk memberikan sumbangan saran dan masukan di dalam melaksanakan usaha dan manajemen dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Bagi Pihak terkait

Sebagai sumber informasi yang dapat bermanfaat dan mengetahui tentang pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung.
1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti yang berada di Jl. Kol. Masturi Ds. Jambudipa Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat. Telepon (022)2700365 Fax (022) 2700770.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka
   2.1.1 Koperasi
       2.1.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari kata cooperation yang artinya kerja sama. Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 tentang perkoperasian dinyatakan bahwa:
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Secara pragmatis (esensialis) organisasi-organisasi koperasi dapat didefinisikan “sebagai organisasi yang didirikan dengan tujuan utama menunjang kepentingan ekonomi para anggotanya melalui suatu perusahaan bersama”. Hal ini ada hubungannya dengan definisi organisasi koperasi secara nominalis yang diterima secara internasional yang digunakan oleh Konferensi Buruh Internasional (International Labor Organization = ILO, 1966):
Suatu organisasi koperasi adalah suatu perkumpulan dari sejumlah orang yang bergabung secara sukarela untuk mencapai suatu tujuan yang sama melalui pembentukan suatu organisasi yang diawasi secara demokratis melaui penyetoran suatu kontribusi yang sama untuk modal yang diperlukan dan melalui pembagian risiko serta manfaat yang wajar dari usaha, dimana para anggotanya berperan secara aktif. 11
Pengertian koperasi menurut Kasmir (2008:286):
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu badan usaha/perkumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan bersama bukan untuk mencari keuntungan berdasar atas asas kekeluargaan.
2.1.1.2 Prinsip Dasar Koperasi
Pengurus dalam melakukan pengelolaan koperasi senantiasa harus mengingat prinsip dasar koperasi. Menurut Pedoman Pengelolaan KSP/USP Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung (2005:1), prinsip dasar koperasi adalah:
1. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela,
2. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi,
3. Pembagian SHU diatur atas dasar jasa anggota kepada koperasi,
4. Pembatasan bunga atas modal,
5. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
6. Pengelolaan usaha bersifat terbuka,
7. Swadaya, swakerta, dan swasembada.
12
2.1.1.3 Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi Indonesia menurut Undang Undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian Pasal 4 adalah:
1. Alat perjuangan ekonomi untuk mmpertinggi kesejahteraan rakyat,
2. Alat pendemokrasian ekonomi sosial,
3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia,
4. Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

2.1.1.4 Sumber-Sumber Dana Koperasi
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana.
Sumber dana koperasi menurut Kasmir (2008:287) adalah:
1. Dari para anggota koperasi berupa
a. Iuran Wajib

Yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. 13

b. Iuran Pokok

Yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok ini sifatnya permanen, artinya tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
c. Iuran Sukarela

Yaitu dana milik anggota koperasi yang disimpan pada koperasi sesuai dengan persyaratan dan kesepakatan koperasi dengan pemilik dana.
2. Dari luar koperasi
a. Badan Pemerintah
b. Perbankan

Yaitu pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Lembaga swasta lainnya

2.1.1.5 Jenis-Jenis Koperasi
Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut. 14
Jenis-jenis koperasi menurut Kasmir (2008:288) adalah:
1. Koperasi Produksi

Koperasi produksi diutamakan diberikan kepada para anggotanya dalam rangka berproduksi untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi dapat dilakukan dalam berbagai bidang seperti pertanian atau industri atau jasa
2. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi dalam kegiatan usahanya adalah menyediakan kebutuhan akan barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang, pangan, dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya. Koperasi jenis ini banyak dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dengan menyediakan berbagai kebutuhan bagi para anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koperasi jenis ini sering disebut dengan koperasi kredit yang khusus menyediakan dana bagi anggota yang memerlukan dana dengan biaya murah tentunya.
4. Koperasi Serba Guna

Koperasi serba guna kegiatannya mencakup ketiga koperasi diatas. 15

2.1.1.6 Keuntungan Koperasi

Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam. Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Disamping itu, keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan di luar kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat berharga.
Pembagian keuntungan di dalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungan pun semakin besar pula, demikian pula sebaliknya. Dapat disimpulakan bahwa keuntungan koperasi adalah:
1. Biaya bunga yang dibebankan kepeminjam,
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi,
3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi

2.1.1.7 Pendirian Koperasi

Pendirian lembaga koperasi cukup sederhana, yaitu cukup dengan minimal 20 orang yang membuat kesepakatan dengan akte notaris, kemudian didaftarkan di kanwil departemen Koperasi setempat untuk mendapatkan pengesahannya. Dalam susunan organisasi koperasi rapat pengurus mengangkat pengurus dan pengawas. Sedangkan kegiatan sehari-hari diserahkan kepada pengelola koperasi. 16
Kegiatan peminjaman dalam koperasi simpan pinjam mengutamakan pemberian pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang relatif murah sekitar 12 persen setahun. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu mengingat banyaknya anggota koperasi, sedangkan dana yang tersedia biasanya terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih lebih, maka tidak menutup kemingkinan koperasi memberikan pinjaman kepada bukan anggota koperasi.


BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Jadi, objek penelitian yang penulis lakukan adalah Biaya Produksi susu dan Profitabilitas (margin SHU kotor). Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data mengenai biaya produksi susu dan profitabilitas (margin SHU kotor) yang diperoleh pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Kabupaten Bandung Barat.
3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2007:13):
“Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan.”
Menurut Umi Narimawati (2008:21):
“Metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan atau menguraikan hasil penelitian melalui pengungkapan berupa narasi, grafik, maupun gambar.” 41
Menurut Arikunto Suharsimi(2003:7):
”Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan.”
Menurut Umi Narimawati (2008:21):
“Metode verifikatif adalah metode pengujian hipotesis melalui alat analisis statistik.”
Berdasarkan pernyataan diatas bahwa metode deskriptif kuantitatif adalah metode yang berisi pengungkapan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data yang aktual, yakni dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menjelaskan perkembangan biaya produksi susu dan profitabilitas (margin SHU kotor) sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis besarnya pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor).
Penelitian verifikatif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan menguji kebenaran hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data-data dilapangan sehingga diketahui apakah hipotesis tentang pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) dapat diterima atau ditolak.
Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung dimana data yang diteliti adalah biaya produksi susu yang diperoleh dan tingkat profitabilitas (margin SHU kotor). Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor). 42

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Menurut M Nazir (2003:84):
“desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
v Langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data-data mengenai biaya produksi susu pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
2. Mengumpulkan data mengenai profitabilitas (margin SHU kotor) pada pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung
3. Melakukan analisis perkembangan biaya produksi dan gross profit margin
4. Pengujian hipotesis untuk membuktikan hubungan atau pengaruh biaya produksi susu terhadap profitabilitas (margin SHU kotor)
5. Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis.

Dari pemaparan diatas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu yang talah ditetapkan. 43

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Sesuai dengan judul yang telah dipilih yaitu “Pengaruh Biaya Produksi Susu Terhadap Profitabilitas (Margin SHU Kotor)”, maka penulis manetapkan 2 variabel penelitian yaitu:
1. Biaya Produksi Susu sebagai variabel independent (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi lainnya, dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel bebas adalah biaya produksi susu.
2. Profitabilitas (Margin SHU kotor) sebagai variabel dependent (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel terikat adalah profitabilitas (margin SHU kotor) yang diperoleh
3.2.3 Metode Penarikan Sampel
3.2.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2007:72) menjelaskan bahwa:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulan.”
Dalam hal ini sasaran populasi yang dipilih adalah data laporan keuangan tahunan pada KUD Sarwa Mukti Cisarua.
3.2.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2007:73) menjelaskan bahwa :
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah data laporan keuangan pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung selama 8 tahun yaitu pada Tahun 2001 sampai tahun 2008.
Teknik sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan Rancangan Sampel Nonprobabilitas (Nonprobability Sampling Design) bahwa suatu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 45

3.2.4 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.4.1 Jenis Data
1. Data Primer

Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan seperti hasil wawancara.
2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui perantara, sehingga informasi tidak diperoleh langsung dari sumber pertama berupa laporan keuangan.
3.2.4.2 Metode Pengumpulan Data
1. Penilitian Kepustakaan (Library Research)

Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelah berbagai sumber berupa buku-buku yang menunjang, majalah-majalah serta studi yang telah didapat di perkuliahan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Merupakan metode penelitian mengenai permasalahan yang ada secara langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan laporan tahunan perusahaan guna memperoleh data sekunder berupa laporan keuangan dan data lainnya. 46

Penelitian lapangan meliputi :

a. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab mengenai masalah-masalah keuangan perusahaan.
b. Observasi yaitu, mengadakan peninjauan atau pengamatan langsung terhadap objek penelitian guna mendapat gambaran keuangan dan kegiatan usaha perusahaan.
c. Dokumentasi, yaitu bukti-bukti dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan penulis untuk dijadikan bahan dalam penyusunan skripsi.
3.2.5 Metode Analisis dan Perancangan Hipotesis
3.2.5.1 Metode Analisis
a. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan yang penulis pilih adalah profitabilitas (margin SHU kotor). Menurut R. Agus Sartono (2001:123):
Rasio ini merupakan persentase dari laba kotor dengan penjualan. Semakin besar gross profit margin ratio maka semakin baik keadaan operasi perusahaan karena hal ini menunjukan bahwa cost of good sold lebih rendah dibandingkan sales. Gross profit margin ini sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu juga sebaliknya.
Rumus gross profit margin(margin laba kotor):
Gross profit margin = Gross profit x 100%
Sales

b. Analisis Regresi

Dalam penelitian, rancangan analisis meliputi: analisis regresi, analisis korelasi, koefisien determinasi, dan rancangan pengujian hipotesis.
Menurut Jonathan Sarwono (2006:65) menjelaskan:
Analisis regresi adalah teknik analisis yang meliputi metode-metode yang digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel tergantung dari yang dihasilkan adanya pengaruh satu atu lebih variabel bebas.
Persamaan Analisis Regresi :
Y = a + bx
Sumber: Sugiyono (2007:204)
Keterangan:
Y = Variabel tidak bebas (terikat)
X = Variabel bebas
a = Konstanta, yang diperoleh dengan rumus:
a = 2 2 2 X X n XY X X Y
Sumber: Sugiyono (2007:206)
b= Koefisien regresi, yang diperoleh dengan rumus:
b = 2 2 X X n Y X XY n
Sumber: Sugiyono (2007:206)
b. Analisis Korelasi
Pengertian analisis korelasi menurut Jonathan Sarwono (2006:37) adalah:
“Analisis korelasional digunakan untuk melihat kuat lemahnya antara variabel bebas dengan tergantung.”
Selain pengertian diatas analisis korelasi juga digunakan untuk mengetahui derajat korelasi antara kedua variabel, sehingga digunakan analisis korelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, analisis korelasi ini dapat pula dihitung dengan menggunakan program SPSS 15.00 for Windows, sehingga diperoleh rumus sebagai berikut :
} }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r
Sumber: Sugiyono (2007:182)
Keterangan :
y = Variabel terikat (dependent)
x = Variabel bebas (independent)
n = jumlah sampel
r = koefisien korelasi
Nilai koefisien korelasi menurut Husein Umar (2000:47) berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut :
Jika nilai r > 0, maka telah terjadi hubungan yang linear positif, yaitu makin besar variabel x, maka semakin besar variabel y.


Jika nilai r < 0, maka telah terjadi hubungan yang linear negatif, yaitu makin kecil nilai variabel x, maka makin besar variabel y atau sebaliknya makin besar variabel x, maka makin kecil variabel y.
Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel x dan variabel y.
Jika nila r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linear sempurna, yaitu berupa garis lurus, sedangkan bagi nilai r yang mengarah ke arah angka 0 angka garis tidak semakin lurus.

c. Analisis Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui berapa % dari variabel-variabel dependent (Y) dapat diterangkan oleh variasi independent (X) atau berapa besar variabel independent (X) mempengaruhi variabel dependent (Y), maka dapat digunakan koefisien determinasi yang tiada lain adalah kuadrat koefisien korelasi. Dengan demikian dapat diketahui besarnya pengaruh antara biaya produksi terhadap profitabilitas 50
(margin SHU kotor) dan seberapa besar yang dipengaruhi oleh faktor lain. Rumus koefisien dererminasi adalah:
Kd = r2 x 100%
Sumber : Sugiyono (2007:257)
Keterangan : Kd = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
3.2.5.2 Perancangan Hipotesis
Untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya hubungan yang erat atau berpengaruh antara variabel X (independent) dan variabel Y (dependent). Untuk selanjutnya langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
Nyatakan H0 dan Ha
Ho: β = 0, artinya biaya produksi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (margin SHU kotor)
Ha: β ≠ 0, artinya biaya produksi berpengaruh terhadap profitabilitas (margin SHU kotor) .
Dimana β adalah nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka data yang diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
t hitung : r √n-2
√ 1- r2
Sumber :Sugiyono (2007:292) 51
Keterangan :
t = Probabilitas
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah periode
Untuk menarik kesimpulan dari hipotesis diatas dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan tingkat signifikan sebesar 0.05 (α=5%) dan dk = n-2.
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis Ho adalah sebagai berikut :
Jika ttabel < thitung, maka Ho ada pada daerah penolakan, berarti Ho diterima atau ada pengaruh.
Jika ttabel > thitung, maka Ho ada pada daerah penerimaan, berarti Ho ditolak atau tidak ada pengaruh. 

1 komentar:

  1. LuckyClub Casino site: Live Online Casino Games
    LuckyClub Casino is a top-class 카지노사이트luckclub online gaming site offering over 1000 slots, table games, casino games and betting on sports. From our trusted

    BalasHapus