Review Jurnal Mengenai Good Corporate Governance (GCG)
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERTUMBUHAN
PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN TOTAL ASET TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
Oleh :
Ade Raya Hermansyah
0710233043
Dosen Pembimbing :
Dr. Aulia Fuad Rahman, SE., MSi., Ak., SAS
NIP 19740910 200212 1001
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, serta pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan total aset terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan dasar pemilihan sampel adalah perusahaan yang selama periode observasi (2009-2011) menerapkan prinsip good corporate governance. Berdasarkan kategori yang ditentukan, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 perusahaan yang memenuhi kriteria. Hasil pengujian Uji-t menunjukan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan total aset tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.
REVIEW JURNAL PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERTUMBUHAN
PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN TOTAL ASET TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Didirikannya
sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan
tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah
untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya.
Tujuan
perusahaan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik
saham (stockholders). Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah
memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga
tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda.
Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan
tujuan perusahaan tersebut, maka ada beberapa pihak yang memegang kunci atas
nilai perusahaan. Pandangan teori keagenan yaitu terdapat pemisahan antara
pihak agen dan prinsipal yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat
mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen yang mempunyai kepentingan
tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan
bukan demi untuk kepentingan prinsipal. Dalam kondisi seperti ini diperlukan
suatu mekanisme pengendalian
yang dapat
mensejajarkan perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak.
Mekanisme corporate
governance memiliki kemampuan dalam kaitannya menghasilkan suatu laporan
keuangan yang memiliki kandungan informasi laba. Dalam era keterbukaan
sekarang, masyarakat memerlukan suatu laporan perusahaan yang akuntabel dan transparan,
salah satu bentuk transparansi yang lebih luas kepada publik yaitu dengan
menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate
Governance diharapkan meningkatkan pengawasan terhadap manajemen untuk
mendorong pengambilan keputusan yang efektif, mencegah tindakan yang tidak
sejalan dengan kepentingan perusahaan, dan mengurangi asimetri informasi antara
pihak phak eksekutif dan stakeholder perusahaan.
Alasan peneliti
memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan
manufaktur merupakan perusahaan yang menjual produknya yang dimulai dengan
proses produksi yang tidak terputus mulai dari pembelian bahan baku, proses
pengolahan bahan hingga menjadi barang jadi.
Dimana hal ini
dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut sehingga membutuhkan sumber dana
yang akan digunakan pada aset tetap perusahaan. Perusahaan manufaktur lebih
membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk membiayai operasi perusahaan
mereka, salah satunya dengan investasi saham oleh para investor, sehingga dapat
mempengaruhi nilai perusahaan (Herawaty, 2008). Berdasarkan uraian diatas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan dengan menganalisis lebih lanjut mengenai “Pengaruh Good
Corporate Governance, pertumbuan penjualan, dan pertumbuhan total aset
terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2009-2011”
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka Peneliti merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah good
corporate governance berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
2. Apakah
pertumbuhuan penjualan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah pertumbuhan
aset berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?
METODE
PENELITIAN
2.1 Jenis
Penelitian
Jenis penelitian
yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kausal.
2.2 Populasi dan
Sampel Penelitian
Menurut Erlina
(2007:75), “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, segala sesuatu yang mempunyai
karekteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan Manufaktur yang Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan
oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011,
2. Perusahaan
tersebut mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode
2009-2011,
3. Laporan
Keuangan dipublikasikan dalam mata uang rupiah,
4. Perusahaan
tersebut memiliki sekurang-kurangnya tiga anggota komite audit (BAPEPAM Nomor
03 tahun 2002) dan (Kep-103/MBU/2002).
2.3 Jenis dan
Sumber Data
Penelitian ini
menggunakan sumber data antara lain :
1. Data Sekunder
Merupakan data
pendukung dan pelengkap yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh
penulis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif,
yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap
besaran atau variabel yang diwakilinya. Peneliti menggunakan data sekunder
dalam penelitian ini. Menurut Umar (2008:60), “data sekunder adalah data primer
yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram,
gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain”.
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jensen dan Meckling
(1976), Anderson et al. (2005), Friend dan Lang dalam Brailsford et al. (1999).
Adanya kepemilikan manajerial dalam kepemilikan saham perusahaan seharusnya
memberikan dorongan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. Akan
tetapi, proporsi kepemilikan manajerial yang cenderung sedikit menyebabkan
pihak manajemen merasa enggan untuk bekerja semaksimal mungkin, sehingga
menurunkan nilai perusahaan. Selain itu penelitian ini tidak konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nurlela dan islahudin (2009) yang menemukan
bahwa struktur kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
3.2
Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan
pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil
pengujian diperoleh kepemilikan Institusional (KI) tidak berpengaruh terhadap
harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (0,098
< 1,70814).
3.3
Pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap nilai perusahaan
Hasil
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Girsang
(2010) dan Nurhayati (2010) tetapi bertentangan dengan hasil yang di peroleh
Isnanta (2007) Perbedaan penelitian ini mungkin disebabkan oleh periode penelitian
yang digunakan dalam penelitian. Isnanta (2007) melakukan penelitian pada
periode 2005-2006 dimana pada tahun tersebut kondisi perekonomian Indonesia
tidak berada dalam krisis moneter seperti yang dialami oleh perusahaan pada
tahun 2007-2008 sehingga para anggota dewan komisaris dapat memberikan informasi
yang pasti dan perkembangan penting perusahaan secara cepat dan tepat yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
3.4
Pengaruh komite audit terhadap harga saham
Penelitian
ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Isnanta (2007) dan Girsang
(2010) yang menemukan bahwa keberadaan anggota komite audit independen tidak
efektif untuk mendorong kenaikan harga saham yang dapat meningkatkan niai
perusahaan. Hal ini karena pengakuan komite audit oleh perusahaan hanya
dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tetapi tidak dimaksudkan untuk
menegakkan good corporate governance di perusahaan. Hal ini terlihat
dari proporsi anggota komite audit yang independen lebih sedikit dari keseluruhan
jumlah anggota komite audit.
3.5
Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap harga saham
Variabel
pertumbuhan penjualan mengukur pengaruh tingkat pertumbuhan penjualan terhadap
nilai perusahaan. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t -
hitung < t – table (1,335 < 1,70814).
Berarti variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Detiana (2011) yang menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Didalam tabel pertumbuhan penjualan, terlihat bahwa penjualan dari
tahun ke tahun tidak konsisten, artinya tidak selalu naik. Hal ini mungkin
dapat menyebabkan pertumbuhan penjualan tidak dapat memberikan kontribusi
terhadap nilai perusahaan.
3.6
Pengaruh pertumbuhan total aset terhadap harga saham
Variabel
pertumbuhan total aset mengukur tingkat pertumbuhan total aset. Dari hasil
pengujian analisis regresi diperoleh nilai t - hitung < t – table (-0,58
< 1,70814). Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Widhasa (2010) yang menemukan bahwa pertumbuhan total aset tidak berpengaruh terhadap
harga saham.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa:
Secara parsial :
1. Pengaruh mekanisme corporate governance secara terhadap nilai perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Mekanisme kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
b. Mekanisme kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
c. Mekanisme proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
d. Mekanisme komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Variabel pertumbuhan total aset tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Nama : Muhammad Rasyid
NPM : 24210779
Kelas : 4EB10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar