Senin, 02 Desember 2013

REVIEW JURNAL PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN TOTAL ASET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Review Jurnal Mengenai Good Corporate Governance (GCG)

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERTUMBUHAN
PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN TOTAL ASET TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
Oleh :
Ade Raya Hermansyah
0710233043
Dosen Pembimbing :
Dr. Aulia Fuad Rahman, SE., MSi., Ak., SAS
NIP 19740910 200212 1001

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, serta pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan total aset terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan dasar pemilihan sampel adalah perusahaan yang selama periode observasi (2009-2011) menerapkan prinsip good corporate governance. Berdasarkan kategori yang ditentukan, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 perusahaan yang memenuhi kriteria. Hasil pengujian Uji-t menunjukan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan total aset tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.









REVIEW JURNAL PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERTUMBUHAN
PENJUALAN DAN PERTUMBUHAN TOTAL ASET TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya.
Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders). Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan tujuan perusahaan tersebut, maka ada beberapa pihak yang memegang kunci atas nilai perusahaan. Pandangan teori keagenan yaitu terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi untuk kepentingan prinsipal. Dalam kondisi seperti ini diperlukan suatu mekanisme pengendalian
yang dapat mensejajarkan perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak.
Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan dalam kaitannya menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba. Dalam era keterbukaan sekarang, masyarakat memerlukan suatu laporan perusahaan yang akuntabel dan transparan, salah satu bentuk transparansi yang lebih luas kepada publik yaitu dengan menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate Governance diharapkan meningkatkan pengawasan terhadap manajemen untuk mendorong pengambilan keputusan yang efektif, mencegah tindakan yang tidak sejalan dengan kepentingan perusahaan, dan mengurangi asimetri informasi antara pihak phak eksekutif dan stakeholder perusahaan.
Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menjual produknya yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus mulai dari pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan hingga menjadi barang jadi.
Dimana hal ini dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut sehingga membutuhkan sumber dana yang akan digunakan pada aset tetap perusahaan. Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk membiayai operasi perusahaan mereka, salah satunya dengan investasi saham oleh para investor, sehingga dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Herawaty, 2008). Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dengan menganalisis lebih lanjut mengenai “Pengaruh Good Corporate Governance, pertumbuan penjualan, dan pertumbuhan total aset terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011”

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah good corporate governance berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
2. Apakah pertumbuhuan penjualan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah pertumbuhan aset berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kausal.
2.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Erlina (2007:75), “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur yang Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011,
2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2009-2011,
3. Laporan Keuangan dipublikasikan dalam mata uang rupiah,
4. Perusahaan tersebut memiliki sekurang-kurangnya tiga anggota komite audit (BAPEPAM Nomor 03 tahun 2002) dan (Kep-103/MBU/2002).

2.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data antara lain :
1. Data Sekunder
Merupakan data pendukung dan pelengkap yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Menurut Umar (2008:60), “data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain”.

PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jensen dan Meckling (1976), Anderson et al. (2005), Friend dan Lang dalam Brailsford et al. (1999). Adanya kepemilikan manajerial dalam kepemilikan saham perusahaan seharusnya memberikan dorongan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. Akan tetapi, proporsi kepemilikan manajerial yang cenderung sedikit menyebabkan pihak manajemen merasa enggan untuk bekerja semaksimal mungkin, sehingga menurunkan nilai perusahaan. Selain itu penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlela dan islahudin (2009) yang menemukan bahwa struktur kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3.2 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil pengujian diperoleh kepemilikan Institusional (KI) tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini terlihat dari nilai t hitung < t – table (0,098 < 1,70814).

3.3 Pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Girsang (2010) dan Nurhayati (2010) tetapi bertentangan dengan hasil yang di peroleh Isnanta (2007) Perbedaan penelitian ini mungkin disebabkan oleh periode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Isnanta (2007) melakukan penelitian pada periode 2005-2006 dimana pada tahun tersebut kondisi perekonomian Indonesia tidak berada dalam krisis moneter seperti yang dialami oleh perusahaan pada tahun 2007-2008 sehingga para anggota dewan komisaris dapat memberikan informasi yang pasti dan perkembangan penting perusahaan secara cepat dan tepat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

3.4 Pengaruh komite audit terhadap harga saham
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Isnanta (2007) dan Girsang (2010) yang menemukan bahwa keberadaan anggota komite audit independen tidak efektif untuk mendorong kenaikan harga saham yang dapat meningkatkan niai perusahaan. Hal ini karena pengakuan komite audit oleh perusahaan hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tetapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan good corporate governance di perusahaan. Hal ini terlihat dari proporsi anggota komite audit yang independen lebih sedikit dari keseluruhan jumlah anggota komite audit.

3.5 Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap harga saham
Variabel pertumbuhan penjualan mengukur pengaruh tingkat pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t - hitung < t – table (1,335 < 1,70814). Berarti variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Detiana (2011) yang menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Didalam tabel pertumbuhan penjualan, terlihat bahwa penjualan dari tahun ke tahun tidak konsisten, artinya tidak selalu naik. Hal ini mungkin dapat menyebabkan pertumbuhan penjualan tidak dapat memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan.

3.6 Pengaruh pertumbuhan total aset terhadap harga saham
Variabel pertumbuhan total aset mengukur tingkat pertumbuhan total aset. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t - hitung < t – table (-0,58 < 1,70814). Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Widhasa (2010) yang menemukan bahwa pertumbuhan total aset tidak berpengaruh terhadap harga saham.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa:
Secara parsial :
1. Pengaruh mekanisme corporate governance secara terhadap nilai perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Mekanisme kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
b. Mekanisme kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
c. Mekanisme proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
d. Mekanisme komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Variabel pertumbuhan total aset tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


Nama : Muhammad Rasyid
NPM : 24210779
Kelas : 4EB10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar